24/11/09

Posisi Bahasa Indonesia Tergeser



"Kami poetra dan poetri indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air indonesia. Berbangsa jang satoe, bangsa indonesia. Menjoenjoeng tinggi bahasa persatoean, bahasa indonesia”.

Ikrar sumpah pemuda ini jarang sekali diperdengarkan, kita hanya mengingatnya dalam memori kita. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan bangsa kita. Hal ini tentu saja sudah tidak perlu diragukan lagi keabsahannya, karena tertuang dalam ikrar sumpah pemuda tersebut. Dengan adanya bahasa ini kita dapat berkomunikasi dengan saudara-saudara kita yang berbeda pulau, suku, maupun bahasa yang seperti sudah kita ketahui bahwa bangsa kita terdiri dari banyak pulau, suku dan bahasa daerah. Bahasa Indonesia pun sudah menjadi ciri khas Bangsa Indonesia dimata internasional. Sudah sepantasnya sebagai warga Negara Indonesia, kita mampu berbahasa yang baik dan benar. Apalagi kita sudah dibekali oleh mata pelajaran bahasa Indonesia sejak masuk sekolah taman kanak-kanak. Banyak sekali manfaat yang bisa dperoleh dengan mempelajari bahasa persatuan kita ini, salah satunya adalah kita dapat berkomunikasi dengan banyak orang dinegara kita.

Namun dewasa ini, bahasa pemersatu kita ini mulai digeser posisinya oleh bahasa internasional, yaitu bahasa inggris. Demi menyeimbangkan perkembangan jaman yang semakin modern dan canggih, kita dituntun untuk mampu menembus dunia internasional. saat ini banyak sekali para orang tua dan sekolah-sekolah yang mulai mengenalkan bahasa internasional tersebut pada buah hati dan anak-anak didik mereka. Hal ini dilandasi agar lebih banyak terciptanya putra dan putri bangsa yang mampu berkomunikasi dengan bahasa Internasional, sehingga terkadang para orang tua dan sekolah-sekolah berbasis dwilingual mengesampingkan kepentingan mempelajari bahasa khas bangsa kita. Tidak jarang kita lihat disekitar kita maupun di televisi, anak usia dini mampu berceloteh dengan menggunakan bahasa inggris. Setengah hati kita bangga, karena kita memiliki anak bangsa mampu duduk berdampingan dengan putra dan putri bangsa-bangsa lainnya dimata dunia internasional dengan mampu berkomunikasi secara internasional pula, tapi setengah hati kita merasa kecewa ataupun terkucilkan karena sangat hanya sedikitnya putra-putri bangsa yang mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Tidak dipungkiri apabila dengan semakin berkembangnya bahasa Internasional pada putra dan putrid bangsa, kita mendapatkan pengakuan yang layak dimata Internasional. Apabila kita melihat rapor adik atau anak kita, coba perhatikan nilai bahasa Indonesia dan bahasa inggris mereka. Lebih besar yang mana? Lebih dari separuhnya memperoleh nilai yang besar pada bahasa inggris. Ini menjadi salah satu bukti bahwa bahasa pemersatu kita telah tergeser posisinya. Walaupun kepandaian seseorang tidak dapat dilihat dari nilai yang diperolehnya. Tapi dengan adanya fenomena seperti ini, sudah pasti menjadi satu hantaman yang keras bagi bangsa Indonesia.

Tentunya kita tidak ingin bangsa yang telah mendarah daging dalam diri kita ini kembali terpuruk keadaannya dengan semakin berkurangnya insan yang mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Hendaknya orang tua dan sekolah-sekolah mampu bertindak dengan bijak menyikapi hal ini. Dengan menyeimbangkan pendalaman bahasa Indonesia dan bahasa inggris dirasa mampu menjadi solusi ampuh untuk mengatasinya. Agar dikemudian hari putra-putri kebanggaan bangsa tidak hilang jati dirinya dan mampu mengenalkan bahasa kita dimata internasional. ■ Intana



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger